Kamis, 18 Juni 2009

Sediakan Selalu Ruang untuk Dibenci

"Jangan engkau kira sebuah kata yang keluar dari saudaramu yang mukmin adalah keburukan. sebab bisa jadi ia adalah kebaikan yang ditangguhkan untukmu"(Umar bin Khatab radhiyallahu anhu)

Pasti. Setiap dari kita inginkesesuaian antara kenyataan dan harapan. Kita mendambakanhidup bisa berjalan sesuai dengan apa yang ada di pikiran kita; bahagia, aman dan disenangi semua orang. Tidak ada permusuhan dengan siapapun. Tidk ingin dibenci. Tapi sebaliknya, ingin dicintai dan disukai oleh semua orang.

Tapi kedua sisi yang berlawanan ini; cinta dan benci, ternyata tidak akan pernahbisa berpisah. Ada yang mencintai kita tetapi ada juga yang membenci kita. Adayang kita cinta dan juga ada yang kita benci. Benci selalu lahir, karena ada banyak faktor yang tidak bisa kita hindari.

Tidak ada manusia yang sempurna

Manusia memang diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna dibanding ciptaan Alloh swt yang lain. Nmaun manusia tetap memiliki serangkaian kekurangan dalam statusnya sebagai makhluk. Tidak ada manusia yang sempurna, utuh, tanpa cela dan kekurangan.

Yang sempurna hanyalah Alloh swt, Sang Pencipta. Dialah Pemilik Kesempurnaan. Dialah Zat yang tanpa cela. Tanpa kekurangan. Tanpa Kelemehan, dalam sifat, perbuatan, ketentuan, dan hukumanNya, sehingga Dia tidak layak dibenci oleh siapapun. Sedangkan manusia, umumnya makhluk yang mempunyai banyak kelemahan dan keterbatasan, dan Alloh swt telah menegaskan sifat lemah mereka di dalam Al Qur'an, dimana mereka sering mendapatkan dispensasi-dispensasi hukum karena sifat lemah itu. Alloh swt berfirman, "Alloh hendak memberi keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah"
(QS. An Nisa' : 28)

Sifat lemah manusia begitu jelas terlihat ketika mereka terkena musibah, atau tertimpa kesulitan, dimana mereka cenderung suka berkeluh kesah. Karena Alloh swt pun telah melengkapi kelemahan mereka dengan sifat itu. Dia menegaskan, "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh" (QS. Ma'aarij : 19)

Manusia juga cenderung melakukan penyimpangan dan berlaku sombong seperti disebutkan dalam ayat, "(orang yang membanggakan diri) yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Alloh yang telah diberikanNya kepada mereka..." (QS. An Nisa : 37)

Ini hanya sedikit ayat yang menjelaskan dan membuktikan bahwa manusia memang memiliki banyak cela dan kekurangan. Jikapun kita mendapati seseorang, yang menurut penilaian dan pandangan kita nyaris tidak ada kekurangan, mungkin karena kita belum banyak berinteraksi dengannya.

Jika misalnya, suatu saat kita punya kesempatan untuk hidup bersama dengan orang itu, disana kita pasti akan mendapati celah dalam dirinya ternyata orang tersebut punya kekurangan. Kekurangan yang tidak nampak jika kita hanya melihat sekilasnya saja.

Begitu juga sebaliknya, jika kita memberikan penilaian pada seseorang dengan predikat penuh kekurangan, banyak kesalahan, barangkali si sisi lain Alloh swt telah membekalinya dengan serangkaian kelebihan, yang mungkin saja melampui kelebihan-kelebihan yang ada dalam diri kita.

Maka, kalau kita menyadari ini, sangatlah pantas jika kita selalu menyediakan ruang dalam hati untuk dibenci, karena kitapun bukan manusia sempurna. Banyak kekurangan pada diri kita, yang mungkin saja akan tidak disukai oleh orang lain.

jazakallah for someone yang sdh memberi arti tentang kerendahan hati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar