Minggu, 21 Juni 2009

Mata Air Ridho Salafus Sholeh

Adalah Abu Darda mengunjungi sahabatnya yang menjelang ajal namun malah memuji Allah. Abu Darda berujar, "Anda benar. Sesungguhnya jika Allah menetapkan sesuatu, Dia senang jika diridlai."

Umar bin Abdul Aziz pernah ditanya, "Apa yang paling Anda senangi?", beliau menjawab, "Semua yang ditetapkan oleh Allah.”

Abdul Wahid bin Zaid berkata, "Ridla adalah pintu Allah yang terbesar, surga dunia, dan tempat istirahatnya para ahli ibadah."

Hasan al-Bashriy berkata, "Barangsiapa ridla terhadap ketentuan-Nya, Allah akan meluaskan dan memberkahinya. Begitu pula sebaliknya."

Suatu ketika Ali bin Abi Thalib mendapati Adiy bin Hatim tengah bersedih. Beliau bertanya, "Mengapa Anda bermuram durja?" Adiy menjawab, "Apa tidak boleh, sedangkan dua anakku baru saja terbunuh, pun mataku baru saja tercungkil?!" Ali bertutur, "Wahai Adiy, barangsiapa ridla terhadap ketetapan Allah maka sesungguhnya ketetapan Allah itu tetap terjadi dan dia mendapat pahala. Dan barangsiapa tidak ridla terhadap ketetapanNya, sesungguh¬nya ketetapanNya tetap terjadi dan amalan orang itu pun terhapus."

Ibnu Mas'ud berkata, "Sesungguhnya Allah -dengan keadilan dan ilmu-Nya- menjadikan kenikmatan dan kegembiraan pada yakin dan ridla, serta menjadikan kesusah¬an dan kesedihan pada keraguan dan kekesalan."

Salafus sholeh berkata, "Di akhirat nanti, tidak ada derajat yang lebih tinggi dari pada yang dimiliki oleh orang-orang yang ridla kepada Allah ta'ala dalam segala situasi. Maka barangsiapa dianugerahi ridla sungguh ia telah mendapatkan derajat yang paling utama."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar