Senin, 22 Juni 2009

Ketika Tamu Bulanan Tiba ;-)

~ Sebab-sebab Lemah Iman Saat Datang Bulan ~

v Minimnya ilmu
v Jauh dari Dzikrullah
v Sibuk dengan dosa


Minimnya Ilmu


Krisis ruhiyah bisa terjadi karena minimnya pengetahuan muslimah terhadap jenis-jenis ibadah, terutama ibadah hati. Padahal ibadah hati lebih luas cakupannya, lebih kontinyu tuntutan untuk dikerjakan dan tetap diperintahkan dalam situasi apapun, termasuk ketika haidh, nifas, maupun junub. Ibnul Qoyyim al-Jauziyah berkata, ”Sesungguhnya amal hati lebih agung dan lebih berat daripada amal jawarih (anggota badan).” Beliau juga berkata, ”Amalan hati adalah inti, sedang amal anggota badan mengikuti dan melengkapi.”

Jauh dari Dzikrullah

Berangkat dari minimnya ilmu terhadap jenis ketaatan, maka sibuk dengan perkara yang mubah dan lalai dari dzikrullah juga sering menjadi tradisi wanita yang sedang haidh. Padahal Ibnu Taimiyah-Rahimahullah-berkata, ”Dzikir bagi hati laksana air bagi ikan, maka bagaimana nasib ikan bila dikeluarkan dari air?” Kondisi hati yang tidak disiram dengan dzikir laksana ikan yang diluar air. Cepat atau lambat, ia akan mati. Lebih dari itu, Nabi SAW telah mengumpamakan hati yang kosong dari dzikir bagaikan orang mati,

”perumpamaan orang berdzikir kepada Allah dengan yang tidak berdzikir itu seperti orang yang hidup dan yang mati.” [HR. Bukhary no. 5928].

Tak ada dalil sharih yang melarang wanita haidh untuk berdzikir, menyebut Asma Allah, memuji dan mengingatNya. Tak ada nash, baik Al Qur’an maupun Al Hadits, yang mengecualikan wanita haidh untuk masuk ke dalam golongan ulil albab yang dikabarkan oleh Allah melalui firman-Nya,

”(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ( seraya berkata ) : ”Wahai Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.” ” (Qs. Ali Imran, 3:191)

Sibuk dengan Dosa

Kondisi paling buruk adalah ketika lemah amal hati dan jawarihnya, dalam waktu bersamaan dia bergumul dengan dosa. Jika unsur yang menyehatkan dan menyuburkan hati tidak ada, ditambah dengan penyakit hati yang merata, seberapa kadar harapan dia untuk bisa hidup. Seperti tanaman yang tak diberi pupuk, di tanah yang tak subur, tidak pula di rawat, dalam waktu yang bersamaan hama menyerang di akar, batang, daun dan buahnya. Masihkan diharapkan panennya?
Begitu halnya dengan hati. Padahal ia adalah malikula’dha’ (raja dari anggota badan) dan panglimanya; apa yang dipeintahkan olehnya itulah yang akan dikerjakan anggota badan. Nabi Shallallahu ’Alayhi wa Sallam bersabda,
”Sesuungguhnya didalam jasad ada segumpul darah, yang apabila dia baik niscaya baiklah seluruh jasad dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh jasad, dialah hati.”
[HR. Bukhary no. 50]

Agar kuat Iman saat datang bulan

Kondisi yang rentan dengan penurunan iman mebutuhkan sarana extra untuk mengokohkannya. Bahkan tidak menutup kemungkinan seorang wanita yang haidh mampu mengatrol imannya saat itu, bi-idznillah. Secara ringkas, kiat-kiat itu adalah :

Hendaknya wanita menerima fitrah yang telah Allah tetapkan bagi wanita. Tidak menyesalinya atau ber-su’udzon kepada Allah.

Meluruskan persepsi yang menganggap bahwa masa haidh adalah masa libur wanita dari seluruh ibadah.

Hendaknya menyibukan diri dengan ketaatan kepada Allah. Karena iman akan naik dengan ketaatan dan akan turun karena maksiat.

Menjauhkan diri dari maksiat yang akan berpengaruh kepada anjloknya iman saat datang bulan. Juga perkara mubah yang tidak ada.

Amalan Hati Penyejuk Ruhani

Menghadirkan keikhlasan

Muroqobatullah (merasakan pengawasan Allah)

Muhasabah

Mujahadah

Amal Pilihan Saat Datang Bulan

Istighfar di waktu sahur
Dzikir pagi hari
Dzikir sehari semalam
Dzikir sore hari
Menghidupkan sunnah dan ketaatan
Memulai segala sesuatu dari yang kanan
Taat kepada Suami
Thalabul Ilmu
Bersedekah
Menjauhi perkara sia-sia dan dosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar